UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 2022
TENTANG
HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH

• DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
• PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
• KONSIDERANS
• DASAR HUKUM
• DIKTUM

•  
  • BAB I KETENTUAN UMUM
    • Pasal 1
    • Pasal 2
    • Pasal 3
  • BAB II PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
    • Bagian Kesatu Pajak
      • Paragraf 6 PAP
        • Pasal 28
        • Pasal 29
        • Pasal 30
        • Pasal 31
        • Pasal 32
      • Paragraf 7 Pajak Rokok
        • Pasal 33
        • Pasal 34
        • Pasal 35
        • Pasal 36
        • Pasal 37
      • Paragraf 8 PBB-P2
        • Pasal 38
        • Pasal 39
        • Pasal 40
        • Pasal 41
        • Pasal 42
      • Paragraf 9 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan (BPHTB)
        • Pasal 44
        • Pasal 45
        • Pasal 46
        • Pasal 47
        • Pasal 48
      • Paragraf 10 PBJT
        • Pasal 50
        • Pasal 51
        • Pasal 52
        • Pasal 53
        • Pasal 54
    • Bagian Kedua Retribusi
      • Paragraf 1 Jenis dan Objek Retribusi
        • Pasal 87
      • Paragraf 2 Jenis Pelayanan Retribusi
        • Pasal 88
        • Pasal 89
      • Paragraf 3 Tata Cara Penghitungan Retribusi
        • Pasal 90
        • Pasal 91
        • Pasal 92
        • Pasal 93
    • Bagian Ketiga Muatan Perda tentang Pajak dan Retribusi
      • Pasal 94
    • Bagian Keempat Pemungutan Pajak dan Retribusi
      • Paragraf 1 Ketentuan Umum dan Tata Cara Pemungutan Pajak dan Retribusi
        • Pasal 95
      • Paragraf 2 Pemberian Keringanan, Pengurangan, dan Pembebasan
        • Pasal 96
    • Bagian Kelima Pengaturan Pajak dan Retribusi dalam rangka Mendukung Kemudahan Berusaha dan Berinvestasi
      • Paragraf 1 Kewenangan Pemerintah dalam Pengawasan dan Evaluasi Tarif
        • Pasal 97
      • Paragraf 2 Evaluasi Rancangan Perda dan Perda Pajak dan Retribusi
        • Pasal 98
        • Pasal 99
        • Pasal 100
      • Paragraf 3 Pemberian Fasilitas Pajak dan Retribusi
        • Pasal 101